LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI DAERAH BANGKA BELITUNG
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas perorangan mata kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen
mata Kuliah: Acuviarta. SE, ME./ Somadi. SE
Disusun Oleh :
Risnanda Buchori
(134020276)
UNIVERSITAS
PASUNDAN TAHUN
AKADEMIK
2014/2015
Jl.
Tamansari No. 6 -8 Bandung Tlp. (022) 4233646, (022) 4208363
Fax. (022) 4208363 Bandung 40116
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Laju pertumbuhan ekonomi merupakan
hal yang penting bagi setiap Negara tidak terlepas Indonesia dengan wilayah
kepulauan-nya yang sangat luas dari sabang sampai merauke yang didalamnya tentu
ada kepulauan Bangka Belitung. Seperti halnya daerah lain kpulaun Bangka
Belitung dalam laju pertumbuhan ekonominya mengalami fluktuasi (perubahan) baik
naik atau turunya dari setiap sector yang ada yang menjadi penentu naik atau
turunya laju pertumbuhan bangka Belitung.
Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Sedangkan
tujuan yang paling penting dari suatu pembangunan adalah pengurangan tingkat
kemiskinan yang dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi dan/atau melalui
redistribusi pendapatan (Kakwani dan Son, 2003).
Oleh sebab itu, maka dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berdampak positif bagi pengurangan kemiskinan
bilamana pertumbuhan ekonomi yang terjadi berpihak pada penduduk miskin. Sehingga
benar-benar diharapkan bahwa prtumbuhan ekonomi bukan saja terjadi di kalangan
orang yang statusnya menengah ke atas saja namun dapat terjadi di kalangan
orang yg statusnya menengah kebawah khusunya di daerah Bangka Belitung.
IDENTIFIKASI
MASALAH
Dilihat dari inflasi bangka Belitung
yang fluktuasi atau perubahanya tidak teratur menunjuan bahwa perekonomian
Bangka Belitung perlu perhatian khusus.
“Inflasi pada triwulan II 2013 tercatat
meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya yaitu dari 8,80% menjadi 9,38%. Angka inflasi
tahunan tersebut tertinggi di seluruh Indonesia, jauh di atas inflasi nasional
sebesar 5,90%”(Bank Indonesia)
Melihat
semua yang melatar belakangi laju pertumbuhan ekonomi Bangka belitung maka
penulis menarik beberapa masalah yang timbul, yaitu:
1.
Bagaimanakah kondisi umum perekonomian
Bangka Belitung ?
2.
Bagaimanakah kontribusi tiap-tiap sector
perekonomian yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi daerah Bangka Belitung
?
3.
Bagaimana
kondisi kesejahteraan petani bangka belitung?
KAJIAN LITERATUR
Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan suatu daerah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah suatu kegiatan yang mampu
memberikan perubahan baik meningkat atau menurunya suatu pertumbuhan ekonomi,
diantaranya yaitu:
1.
Faktor
Sumber Daya Manusia
2.
Faktor
Sumber Daya Alam
3.
Faktor Ilmu Pengetauan dan teknologi
4.
Faktor daya modal
5.
Faktor
Budaya
PEMBAHASAN
Kodisi
Umum Perekonomian Bangka Belitung
Perekonomian Bangka Belitung
mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan,
perlambatan pertumbuhan terutama diakibatkan melambatnya konsumsi rumah tangga
dan konsumsi Pemerintah sementara ekspor masih meningkat secara terbatas.
Secara sektoral, kinerja sektor pertambangan, industri pengolahan dan
perdagangan, hotel, dan restoran berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan selama
periode triwulan II 2013. Dari sisi harga, inflasi naik tajam dipicu kenaikan
harga komoditas hortikultura, daging sapi, kenaikan harga BBM,dan tarif tenaga
listrik tahap II. Perbankan dan sistem pembayaran tumbuh melambat dibanding
triwulan sebelumnya. Dari sisi fiskal, baik realisasi pendapatan dan belanja
masih belum optimal. Pada triwulan III pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih
melambat. Pertumbuhan ekonomi terutama didukung konsumsi domestic dan investasi
Tekanan inflasi diperkirakan menurun terkait normalisasi harga kelompok
volatile foods namun terdapat risiko kenaikan inflasi dari kenaikan TTL tahap
III. Pertumbuhan perekonomian Bangka
Belitung melambat. Pertumbuhan
ekonomi pada triwulan II 2013 sebesar 5 ,46% atau turun dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar 6,06%. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi disokong oleh
sektor pengangkutan dan komunikasi, dan pertanian. Sedangkan dari sisi
pengeluaran disokong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga.
Pertumbuhan
ekonomi Bangka Belitung melambat dibandingkan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
pada triwulan II 2013 sebesar 5,46% (yoy atau lebihrendah dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar 6,06% (yoy). Secara triwulanan,perekonomian Bangka Belitung
tumbuh 2,36% (qtq) pada triwulan II 2013. Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung
pada triwulan ini secara sektoral terutama didukung oleh sektor pertanian.
Sedangkan dari sisi permintaan disokong oleh konsumsi domestik yang meski
melambat namun masih dalam level pertumbuhan yang cukup tinggi.
Grafik 1.1 Pertumbuhan Triwulan II Bangka Belitung
Grafik 1.2 PDRB Nominal dan
Pertumbuhan Ekonomi (%) Bangka Belitung
Kontribusi
Tiap-Tiap Sector Perekonomian Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Bangka Belitung
Sebagian besar sektor ekonomi melambat dibandingkan
triwulan sebelumnya. Selama triwulan II 2013 hanya
sektor pertambangan yang masih mengalai pertumbuhan negatif sedangkan sebagian
besar sektor lainnya meningkat walaupun mengalami perlambatan. Sementara itu,
sektor pertanian mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi dari 7,32% menjadi
7,90% (yoy) dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,52%, yang ditunjang oleh
kondisi cuaca yang lebih kondusif selama triwulan II 2013. Sementara sektor
utama lainnya yang memberikan andil pertumbuhan yang cukup signifikan adalah
sektor jasa, industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran serta jasa
masing-masing sebesar 0,96%, 0,95% dan 0,9%. Tabel.
Sektor pertanian memberikan andil
terbesar pada pertumbuhan ekonomi triwulan ini. Sektor ini tumbuh 7,90% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan
sebelumnya 7,32% (yoy) dengan andil pertumbuhan sebesar 1,52%. Secara
triwulanan, sektor tersebut naik cukup signifikan menjadi 3,68% (qtq) dari
sebelumnya 1,41% (qtq). Sektor pertanian berkinerja baik yang terutama didukung
membaiknya kinerja sub sektor perkebunan khususnya karet dan CPO serta
membaiknya kinerja sub sektor perikanan. Dengan pertumbuhan tersebut, share pertumbuhan
dari sektor pertanian juga masih yang tertinggi yaitu sebesar 19,2%.
Sektor
pertambangan dan penggalian masih tumbuh negatif walaupun relatif membaik
dibandingkan triwulan sebelumnya. Sektor pertambangan dan penggalian
terkontraksi sebesar 0,29% dari sebelumnya terkontraksi 0,39% (yoy). Share
sektor ini sebesar 15% dari keseluruhan output Bangka Belitung. Faktor yang
membuat pertumbuhan sektor ini termoderasi adalah meningkatnya produksi akibat
kondusifnya cuaca. Namun selaras dengan perekonomian dunia yang masih lesu,
kenaikan permintaan masih terbatas sehingga menyebabkan harga komoditas tambang
unggulan seperti timah terus merosot hingga ke level terendah untuk tahun ini.
Sedangkan harga minyak mulai berangsur membaik dan mencatatkan pada posisi
tertinggi dalam 2 tahun terakhir yaitu senilai $104,39/barel.
Sektor listrik,
gas, dan air bersih secara tahunan, tumbuh dibanding triwulan sebelumnya dari
5,92% (yoy), menjadi 6,34% (yoy). Namun secara triwulanan, turun dari 1,11%
(qtq) menjadi -0,30%. Penurunan ini diprediksi akibat adanya kenaikan TT tahap III yang mulai diterapkan oleh
pemerintah pada Juni ini sehingga secara psikologis mempengaruhi konsumsi
konsumen. Dan masih banyak lagi supaya lebih efektif di sajikan dalam bentik
grafik.
Tabel 1.1 indikator ekonomi bangka belitung.
Sumber : BPS Bangka Belitung
Kondisi Kesejahteraan Petani Bangka
Belitung
Pendapatan petani
sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, maka NTP merupakan
indikator yang relevan untuk menunjukkan perkembangan tingkat kesejahteraan
petani3. Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan antara Indeks
Harga yang Diterima Petani (IT) dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB)
yang dinyatakan dalam persentase. IT menunjukkan hasil yang diperoleh petani
dengan menjual produk pertaniannya, sedangkan IB merupakan pengeluaran petani
dalam memenuhi produk yang dibutuhkan dalam berproduksi dan konsumsi rumah
tangga. Perbandingan kedua indeks ini dapat memperlihatkan apakah peningkatan
pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan pertambahan
pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Semakin tinggi nilai NTP, semakin
sejahtera tingkat kehidupan petani. Indeks
NTP petani tercatat membaik. NTP terus menunjukkan peningkatan hingga
Triwulan II-2013 (Grafik 5.3). Di bulan Juni 2013, NTP petani menunjukkan
peningkatan 0,9% (mtm) dan 2,2% (yoy). Nilai NTP yang konsisten di atas 100
sejak awal tahun 2013 menunjukkan pendapatan petani yang semakin membaik dan
lebih besar
dibanding pengeluarannya.
Inflasi pedesaan
menunjukkan peningkatan di triwulan II – 2013, dan hal ini sudah diimbangi
dengan peningkatan NTP (Grafik 5.4). Namun pada bulan Juni, nilai NTP
menunjukkan penurunan yang menandakan bahwa kenaikan pendapatan petani belum
mampu mengimbangi kenaikan harga barang-barang kebutuhan, terutama menjelang
berbagai event hari raya Idul Fitri.
Grafik 1.3 perkembangan
Nilai tukar petani
*)sumber BPS bangka belitung
KESIMPULAN
Jadi
Pertumbuhan
ekonomi Bangka Belitung melambat dibandingkan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
pada triwulan II 2013 sebesar 5,46% (yoy atau lebihrendah dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar 6,06% (yoy). Secara triwulanan,perekonomian Bangka Belitung
tumbuh 2,36% (qtq) pada triwulan II 2013. Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung
pada triwulan ini secara sektoral terutama didukung oleh sektor pertanian.
Sedangkan dari sisi permintaan disokong oleh konsumsi domestik yang meski
melambat namun masih dalam level pertumbuhan yang cukup tinggi.
Dan
Selama triwulan II 2013 hanya sektor pertambangan yang masih mengalai
pertumbuhan negatif sedangkan sebagian besar sektor lainnya meningkat walaupun
mengalami perlambatan. Sementara itu, sektor pertanian mengalami percepatan
pertumbuhan ekonomi dari 7,32% menjadi 7,90% (yoy) dan memberikan andil
pertumbuhan sebesar 1,52%, yang ditunjang oleh kondisi cuaca yang lebih
kondusif selama triwulan II 2013. Sementara sektor utama lainnya yang
memberikan andil pertumbuhan yang cukup signifikan adalah sektor jasa, industri
pengolahan, perdagangan hotel dan restoran serta jasa masing-masing sebesar
0,96%, 0,95% dan 0,9%. Tabel.
Kemudian
Inflasi pedesaan menunjukkan peningkatan di triwulan
II – 2013, dan hal ini sudah diimbangi dengan peningkatan NTP (Grafik 5.4).
Namun pada bulan Juni, nilai NTP menunjukkan penurunan yang menandakan bahwa
kenaikan pendapatan petani belum mampu mengimbangi kenaikan harga barang-barang
kebutuhan.
SARAN
Untuk pemerintah Agar
fluktuasi pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung tetap stabil dan tidak berubah
secara extreme perlu adanya perhatian khusus dari peerintah melakukan cara yang
dikehendaki oleh rakyat untuk menekan inflasi ke kisaran normal/
Dan untuk
masyarakat di harapkan partisipasi aktifnya dalam mendorong kemajuan
pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung kearah yang lebih baik bsik dengan dorongan
sumbangsi prilaku ekonomi atau dengan penyampaian gagasan yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
1. 1.Badan Pusat Statistik Resmi Bangka Belitung 2014. Website
Diakses pada tanggal 14 september 2014.
2. http://babel.bps.go.id/
Christi, Claudia 2013. Blogspot: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.
Diakses pada tanggal 14 september 2014. http://claudiachristi.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.
3. Wikipedia 2014. Website: Pertumbuhan Ekonomi.