Selasa, 23 September 2014

LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH BANGKA BELITUNG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas perorangan mata kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen mata Kuliah: Acuviarta. SE, ME./ Somadi. SE



Disusun Oleh :
Risnanda Buchori (134020276)




UNIVERSITAS PASUNDAN TAHUN
AKADEMIK 2014/2015
Jl. Tamansari No. 6 -8 Bandung Tlp. (022) 4233646, (022) 4208363
Fax. (022) 4208363 Bandung 40116


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
            Laju pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi setiap Negara tidak terlepas Indonesia dengan wilayah kepulauan-nya yang sangat luas dari sabang sampai merauke yang didalamnya tentu ada kepulauan Bangka Belitung. Seperti halnya daerah lain kpulaun Bangka Belitung dalam laju pertumbuhan ekonominya mengalami fluktuasi (perubahan) baik naik atau turunya dari setiap sector yang ada yang menjadi penentu naik atau turunya laju pertumbuhan bangka Belitung.
            Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Sedangkan tujuan yang paling penting dari suatu pembangunan adalah pengurangan tingkat kemiskinan yang dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi dan/atau melalui redistribusi pendapatan (Kakwani dan Son, 2003).
            Oleh sebab itu, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat berdampak positif bagi pengurangan kemiskinan bilamana pertumbuhan ekonomi yang terjadi berpihak pada penduduk miskin. Sehingga benar-benar diharapkan bahwa prtumbuhan ekonomi bukan saja terjadi di kalangan orang yang statusnya menengah ke atas saja namun dapat terjadi di kalangan orang yg statusnya menengah kebawah khusunya di daerah Bangka Belitung.

IDENTIFIKASI MASALAH
            Dilihat dari inflasi bangka Belitung yang fluktuasi atau perubahanya tidak teratur menunjuan bahwa perekonomian Bangka Belitung perlu perhatian khusus.
            “Inflasi pada triwulan II 2013 tercatat meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 8,80% menjadi 9,38%. Angka inflasi tahunan tersebut tertinggi di seluruh Indonesia, jauh di atas inflasi nasional sebesar 5,90%”(Bank Indonesia)
            Melihat semua yang melatar belakangi laju pertumbuhan ekonomi Bangka belitung maka penulis menarik beberapa masalah yang timbul, yaitu:
1.      Bagaimanakah kondisi umum perekonomian Bangka Belitung ?
2.      Bagaimanakah kontribusi tiap-tiap sector perekonomian yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi daerah Bangka Belitung ?
3.      Bagaimana kondisi kesejahteraan petani bangka belitung?
KAJIAN LITERATUR
Pertumbuhan Ekonomi
            Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan suatu daerah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
            Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah suatu kegiatan yang mampu memberikan perubahan baik meningkat atau menurunya suatu pertumbuhan ekonomi, diantaranya yaitu:
1.      Faktor Sumber Daya Manusia
2.      Faktor Sumber Daya Alam
3.      Faktor Ilmu Pengetauan dan teknologi
4.      Faktor daya modal
5.      Faktor Budaya

PEMBAHASAN
Kodisi Umum Perekonomian Bangka Belitung
            Perekonomian Bangka Belitung mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi permintaan, perlambatan pertumbuhan terutama diakibatkan melambatnya konsumsi rumah tangga dan konsumsi Pemerintah sementara ekspor masih meningkat secara terbatas. Secara sektoral, kinerja sektor pertambangan, industri pengolahan dan perdagangan, hotel, dan restoran berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan selama periode triwulan II 2013. Dari sisi harga, inflasi naik tajam dipicu kenaikan harga komoditas hortikultura, daging sapi, kenaikan harga BBM,dan tarif tenaga listrik tahap II. Perbankan dan sistem pembayaran tumbuh melambat dibanding triwulan sebelumnya. Dari sisi fiskal, baik realisasi pendapatan dan belanja masih belum optimal. Pada triwulan III pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih melambat. Pertumbuhan ekonomi terutama didukung konsumsi domestic dan investasi Tekanan inflasi diperkirakan menurun terkait normalisasi harga kelompok volatile foods namun terdapat risiko kenaikan inflasi dari kenaikan TTL tahap III. Pertumbuhan perekonomian Bangka
Belitung melambat. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2013 sebesar 5 ,46% atau turun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,06%. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi disokong oleh sektor pengangkutan dan komunikasi, dan pertanian. Sedangkan dari sisi pengeluaran disokong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga.
            Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung melambat dibandingkan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2013 sebesar 5,46% (yoy atau lebihrendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,06% (yoy). Secara triwulanan,perekonomian Bangka Belitung tumbuh 2,36% (qtq) pada triwulan II 2013. Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan ini secara sektoral terutama didukung oleh sektor pertanian. Sedangkan dari sisi permintaan disokong oleh konsumsi domestik yang meski melambat namun masih dalam level pertumbuhan yang cukup tinggi.

Grafik 1.1 Pertumbuhan Triwulan II Bangka Belitung
Grafik 1.2 PDRB Nominal dan Pertumbuhan Ekonomi (%) Bangka Belitung
Kontribusi Tiap-Tiap Sector Perekonomian Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah Bangka Belitung
            Sebagian besar sektor ekonomi melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Selama triwulan II 2013 hanya sektor pertambangan yang masih mengalai pertumbuhan negatif sedangkan sebagian besar sektor lainnya meningkat walaupun mengalami perlambatan. Sementara itu, sektor pertanian mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi dari 7,32% menjadi 7,90% (yoy) dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,52%, yang ditunjang oleh kondisi cuaca yang lebih kondusif selama triwulan II 2013. Sementara sektor utama lainnya yang memberikan andil pertumbuhan yang cukup signifikan adalah sektor jasa, industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran serta jasa masing-masing sebesar 0,96%, 0,95% dan 0,9%. Tabel.
          Sektor pertanian memberikan andil terbesar pada pertumbuhan ekonomi triwulan ini. Sektor ini tumbuh 7,90% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 7,32% (yoy) dengan andil pertumbuhan sebesar 1,52%. Secara triwulanan, sektor tersebut naik cukup signifikan menjadi 3,68% (qtq) dari sebelumnya 1,41% (qtq). Sektor pertanian berkinerja baik yang terutama didukung membaiknya kinerja sub sektor perkebunan khususnya karet dan CPO serta membaiknya kinerja sub sektor perikanan. Dengan pertumbuhan tersebut, share pertumbuhan dari sektor pertanian juga masih yang tertinggi yaitu sebesar 19,2%.
            Sektor pertambangan dan penggalian masih tumbuh negatif walaupun relatif membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Sektor pertambangan dan penggalian terkontraksi sebesar 0,29% dari sebelumnya terkontraksi 0,39% (yoy). Share sektor ini sebesar 15% dari keseluruhan output Bangka Belitung. Faktor yang membuat pertumbuhan sektor ini termoderasi adalah meningkatnya produksi akibat kondusifnya cuaca. Namun selaras dengan perekonomian dunia yang masih lesu, kenaikan permintaan masih terbatas sehingga menyebabkan harga komoditas tambang unggulan seperti timah terus merosot hingga ke level terendah untuk tahun ini. Sedangkan harga minyak mulai berangsur membaik dan mencatatkan pada posisi tertinggi dalam 2 tahun terakhir yaitu senilai $104,39/barel.
            Sektor listrik, gas, dan air bersih secara tahunan, tumbuh dibanding triwulan sebelumnya dari 5,92% (yoy), menjadi 6,34% (yoy). Namun secara triwulanan, turun dari 1,11% (qtq) menjadi -0,30%. Penurunan ini diprediksi akibat adanya kenaikan TT  tahap III yang mulai diterapkan oleh pemerintah pada Juni ini sehingga secara psikologis mempengaruhi konsumsi konsumen. Dan masih banyak lagi supaya lebih efektif di sajikan dalam bentik grafik.


Tabel 1.1 indikator ekonomi bangka belitung.


Sumber : BPS Bangka Belitung


Kondisi Kesejahteraan Petani Bangka Belitung
            Pendapatan petani sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, maka NTP merupakan indikator yang relevan untuk menunjukkan perkembangan tingkat kesejahteraan petani3. Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima Petani (IT) dengan Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase. IT menunjukkan hasil yang diperoleh petani dengan menjual produk pertaniannya, sedangkan IB merupakan pengeluaran petani dalam memenuhi produk yang dibutuhkan dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Perbandingan kedua indeks ini dapat memperlihatkan apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan pertambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Semakin tinggi nilai NTP, semakin sejahtera tingkat kehidupan petani. Indeks NTP petani tercatat membaik. NTP terus menunjukkan peningkatan hingga Triwulan II-2013 (Grafik 5.3). Di bulan Juni 2013, NTP petani menunjukkan peningkatan 0,9% (mtm) dan 2,2% (yoy). Nilai NTP yang konsisten di atas 100 sejak awal tahun 2013 menunjukkan pendapatan petani yang semakin membaik dan lebih besar
dibanding  pengeluarannya.
            Inflasi pedesaan menunjukkan peningkatan di triwulan II – 2013, dan hal ini sudah diimbangi dengan peningkatan NTP (Grafik 5.4). Namun pada bulan Juni, nilai NTP menunjukkan penurunan yang menandakan bahwa kenaikan pendapatan petani belum mampu mengimbangi kenaikan harga barang-barang kebutuhan, terutama menjelang berbagai event hari raya Idul Fitri.

Grafik 1.3  perkembangan Nilai tukar petani
*)sumber BPS bangka belitung
KESIMPULAN
          Jadi Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung melambat dibandingkan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2013 sebesar 5,46% (yoy atau lebihrendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,06% (yoy). Secara triwulanan,perekonomian Bangka Belitung tumbuh 2,36% (qtq) pada triwulan II 2013. Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada triwulan ini secara sektoral terutama didukung oleh sektor pertanian. Sedangkan dari sisi permintaan disokong oleh konsumsi domestik yang meski melambat namun masih dalam level pertumbuhan yang cukup tinggi.
            Dan Selama triwulan II 2013 hanya sektor pertambangan yang masih mengalai pertumbuhan negatif sedangkan sebagian besar sektor lainnya meningkat walaupun mengalami perlambatan. Sementara itu, sektor pertanian mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi dari 7,32% menjadi 7,90% (yoy) dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 1,52%, yang ditunjang oleh kondisi cuaca yang lebih kondusif selama triwulan II 2013. Sementara sektor utama lainnya yang memberikan andil pertumbuhan yang cukup signifikan adalah sektor jasa, industri pengolahan, perdagangan hotel dan restoran serta jasa masing-masing sebesar 0,96%, 0,95% dan 0,9%. Tabel.
            Kemudian Inflasi pedesaan menunjukkan peningkatan di triwulan II – 2013, dan hal ini sudah diimbangi dengan peningkatan NTP (Grafik 5.4). Namun pada bulan Juni, nilai NTP menunjukkan penurunan yang menandakan bahwa kenaikan pendapatan petani belum mampu mengimbangi kenaikan harga barang-barang kebutuhan.

SARAN
          Untuk pemerintah Agar fluktuasi pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung tetap stabil dan tidak berubah secara extreme perlu adanya perhatian khusus dari peerintah melakukan cara yang dikehendaki oleh rakyat untuk menekan inflasi ke kisaran normal/
            Dan untuk masyarakat di harapkan partisipasi aktifnya dalam mendorong kemajuan pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung kearah yang lebih baik bsik dengan dorongan sumbangsi prilaku ekonomi atau dengan penyampaian gagasan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.


DAFTAR PUSTAKA

1.      1.Badan Pusat Statistik Resmi Bangka Belitung 2014. Website
Diakses pada tanggal 14 september 2014.   

2. http://babel.bps.go.id/

Christi, Claudia 2013. Blogspot: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.

Diakses pada tanggal 14 september 2014.  http://claudiachristi.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.


3.      Wikipedia 2014. Website: Pertumbuhan Ekonomi.
Diakses pada tanggal 14 september 2014.   http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar